antara keinginan dan kebutuhan

Malam itu,, saya dan teman2 berkunjung ke salah satu "Sahabat",, saya panggil sahabat,, karena keramahan dan rasa nyaman yang diberikan "tuan rumah" pada kami,, jika malam itu tak banyak orang,, mungkin saya bisa menangis sejadi-jadinya,, mengingat dunia,, yang mungkin saat ini tinggal menunggu hitungan hari untuk berakhir,,

ada sebait kata yang terungkap,,

**

[kalau melihat apa2 itu harus pakai HATI,, jangan cuma pakai MATA

sebab apa yang di lihat hati itu adalah KEBUTUHAN

dan yang di lihat oleh mata adalah KEINGINAN- dan keinginan itu adalah NAFSU

jadi kita harus tau dan bisa membedakan antara kebtuhan dan keinginan]

dan membuat saya sadar akan satu hal saat itu,,

"hati saya merasakan,, bahwa selama ini banyak saya menggunakan mata saya untuk melihat,, tidak dengan hati !!,, betapa sakit rasanya,, banyak keputusan yang memang ini sebenarnya bukan pilihan hati saya,, entah setan apa yang menggerogoti hati ini,, sehinngga berhasil mencabik2nya,, bahkan tak berani rasanya saya melihat kembali dan merasakan apa yang sebenarnya saya rasakan,,"

-- rep

dan hingga saat ini,, jika memikirkan dunia,, rasanya lelah sekali merasakanya,,

jika pulang kuliah,, melihat wanita2 yang saat ini banyak sekali dan hampir mendominasi dunia,, apa lagi yang mampu survive mandiri dengan kemampuanya (biasanya yang manula),, sakiit rasanya hati dan kapanpun bisa saja saya menangis,, tapi pasti malu dengan orang2 tentunya,, karena saya tak bisa berbuat apa2,, hanya bisa menangiiiis !! PAYAH !!

Seharusnya Dunia tak seperti saat ini yang saya lihat dan saya bayangkan !!

jika saja manusia bisa mengendalikan antara kebutuhan dan keinginan,,

Sadar akan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan,,

-- rie

Tuhan bisa kapanpun membolakbalikan hati kita,, tergantung pada do'a yang kita panjatkan,, atau ujian yang Tuhan berikan atas Do'a Kita,,

mungkin dunia ini akan kiamat,, Tuhan sudah memberikan tanda2nya,,

tapi kenapa manusia bukanya berjaga2 atas tanda2 tersebut,, malahan menantang peringatan2 PASTI itu,,

yah itulah manusia,,

selalu saja seperti ini,, dan tak pernah puas,,

memang sifat alaminya

Selalu tetap berusaha berpositif thingking pada apapun,, walau kadang berlawanan dengan hati,,

Garis perbedaan tersebut yang semakin samar untuk di bedakan,, antara garis keinginan dan garis kebutuhan,, dan Islam adalah jalan tengah,, Allah sebgai kekuatan kita,,

Hanya Allah yang mengetahui,,

(sempet ngiggau,,)